Kabupaten Tasikmalaya – Kegiatan Silaturahmi Akbar Guru Madrasah dalam rangka Hari Lahir Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) ke-17 dilaksanakan pada Senin, 21 Juli 2025 di Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya. Dengan tema "Guru Madrasah Bersatu Padu, Kualitas Makin Bermutu, Mewujudkan Madrasah Hebat Mendunia, Menyongsong Indonesia Emas 2045", kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum penyampaian gagasan dan penguatan komitmen antar-stakeholder pendidikan agama.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 5.000 guru madrasah dari berbagai jenjang, mulai dari RA, MI, MTs hingga MA. Hadir pula Wakil Bupati Kabupaten Tasikmalaya, DPRD Provinsi dan Kabupaten, pejabat Kemenag, Forkopimda, organisasi keagamaan, hingga organisasi profesi guru.
Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Salah satunya ditunjukkan melalui kehadiran Kepala Seksi PAIS, Dr. H. Akhmad Buhaiti, S.Ag., M.SI. dalam kegiatan Harlah PGM sekaligus menjadi momentum Kepala Seksi PAIS untuk menyampaikan secara langsung kepada wakil Bupati terkait program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi 570 guru PAI yang belum tersertifikasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya membangun harmonisasi kebijakan antara Kementerian Agama sebagai lembaga vertikal dan Pemerintah Daerah sebagai lembaga otonom.
“Langkah percepatan PPG ini kami lakukan sebagai bentuk ikhtiar meningkatkan mutu GPAI secara menyeluruh. Harmonisasi kebijakan antara Kemenag dan Pemda menjadi kunci keberhasilan program ini,” jelas Dr. Akhmad Buhaiti.
Menanggapi obrolan dengan kepala Seksi PAIS sebelumnya, Wakil Bupati, H. Asep Sopari Al-Ayubi, S.P., M.I.P., menyampaikan dalam sambutannya bahwa Pemda siap mengalokasikan anggaran melalui APBD tahun 2026 untuk mendukung biaya sertifikasi PPG bagi 570 guru PAI tersebut. “Insyaallah tahun 2026 kami akan bantu dukung pembiayaan sertifikasi guru PAI agar program ini tuntas,” ungkap Wakil Bupati.
Melalui pendekatan konstruktif, Kepala Seksi PAIS menekankan pentingnya membangun kebijakan yang harmonis dan terintegrasi antara kedua institusi agar pelayanan terhadap GPAI menjadi maksimal. Tidak hanya berhenti pada PPG, Seksi PAIS juga mendorong pemberdayaan berkelanjutan melalui organisasi profesi guru, seperti AGPAII. Diharapkan Pemerintah Daerah mampu menyambut baik rencana ini dan siap mendukung pelatihan-pelatihan guru berbasis organisasi profesi guna meningkatkan kapasitas GPAI.
“Penting bagi kita membangun konstruksi kebijakan yang sinergis antara Kemenag dan Pemda, agar memberikan kepastian pelayanan yang maksimal kepada GPAI,” ujar beliau.
Kasubbag Tata Usaha Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, Dr. H. Asep Barhia, S.Ag., M.Pd.I., juga menyampaikan bahwa keberpihakan terhadap GPAI harus diwujudkan tidak hanya melalui sertifikasi, tetapi juga melalui skema pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Sampai hari ini masih ada 570 GPAI yang belum tersertifikasi. Ini jadi prioritas kita. Kami juga mendorong organisasi profesi guru untuk ambil bagian dalam peningkatan mutu secara komprehensif” ujarnya.
Seksi PAIS Kemenag Kabupaten Tasikmalaya terus mendorong peningkatan kapasitas GPAI melalui skema PPG, kolaborasi lintas sektor, serta penguatan peran organisasi profesi. Dengan terbangunnya konstruksi kebijakan yang harmonis antara Kemenag dan Pemda, diharapkan pelayanan terhadap guru agama Islam semakin efektif dan berdampak langsung pada mutu pendidikan keagamaan di Kabupaten Tasikmalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar