Kabupaten Tasikmalaya, 4 November 2025
– Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Sekolah Dasar Kabupaten
Tasikmalaya menggelar kegiatan koordinasi dan pembinaan di Gedung Kelompok
Kerja Guru (KKG) PAI SD. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan KKG PAI
kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya dan dihadiri langsung oleh Kepala Seksi
Pendidikan Agama Islam (PAIS), Dr. H. Akhmad Buhaiti, S.Ag., M.Si., beserta
jajaran staf Seksi PAIS.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam
rangka persiapan workshop dan musyawarah ke-KKG-an ini menjadi forum penting
dalam memperkuat sinergi antara guru PAI SD di seluruh kabupaten dengan
Kementerian Agama.
Dalam arahannya, Dr. Akhmad Buhaiti
menyampaikan sejumlah poin strategis yang menjadi fokus pembinaan tahun 2025. Ia
mengapresiasi capaian program Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an (TBQ) yang telah
diikuti lebih dari 1.200 guru PAI SD. Menurutnya, meskipun belum ada nilai
sempurna 100, hasil asesmen TBQ menunjukkan kemajuan signifikan. Ini menjadi
grand desain Kemenag untuk menguatkan guru PAI, dimulai dari kemampuan membaca
Al-Qur’an. Hasil evaluasi ini juga menjadi bahan komunikasi kami dengan pemerintah
daerah agar ada dukungan kebijakan yang sejalan.
Lebih lanjut, Dr. Buhaiti menekankan
pentingnya partisipasi aktif guru PAI SD dalam Asesmen Nasional Literasi Dasar
Beragama (ANDLB) yang berlangsung pada 3–5 November 2025. “Asesmen ini wajib
diikuti semua guru PAI SD yang aktif di akun SIAGA. Mohon dikomunikasikan terus
dengan rekan-rekan agar pelaksanaannya tuntas. Hasil asesmen ini menjadi
cerminan kompetensi guru PAI,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala
Seksi PAIS juga mengingatkan pentingnya dukungan terhadap PAI Fair 2025 serta
penguatan sekolah ramah lingkungan sebagai wujud implementasi ekoteologi. Saat
ini Kemenag sedang menggalakkan program sekolah ASRI (aman, sejuk, rindang, dan
indah) sebagai manifestasi praktik ekoteologi, sehingga diharapkan GPAI harus
menjadi inisiator dalam mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan bernilai
spiritual.
Beliau juga menekankan keterlibatan
guru PAI dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), termasuk mendorong
penerapan sertifikasi halal untuk produk di lingkungan sekolah. Hal ini
dinilainya sebagai bentuk kontribusi nyata GPAI dalam menguatkan budaya hidup
sehat dan islami di satuan pendidikan.
Menutup arahannya, Kepala Seksi PAIS
memperkenalkan inovasi layanan digital terbaru, SIPDA PAI (Sarana Informasi dan
Pelayanan Digital Terpadu Guru PAI) online yang dibuat oleh CPNS baru di Seksi
PAIS. Sebuah sistem berbasis WhatsApp dan Google Form untuk mempermudah guru
mendapatkan informasi, melakukan konsultasi administratif, serta melaporkan
kendala di lapangan secara daring.


