Selasa, 19 Agustus 2025

Pemberitahuan PPG PAI Daljab Batch 2 Tahun 2025




Assalamu’alaikum wr. wb.

Sehubungan dengan hasil verifikasi dan validasi Persyaratan PPG PAI Dalam Jabatan Tahun 2025 dan persiapan pelaksanaan lapor diri Peserta PPG PAI Dalam Jabatan Batch 2 Tahun 2025 , maka kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Guru PAI yang ditetapkan sebagai peserta PPG Batch 2 Tahun 2025 merupakan guru yang dinyatakan lulus administratif calon peserta PPG Dalam Jabatan Tahun 2025 dan belum ditetapkan sebagai peserta PPG PAI Dalam Jabatan Batch 1 Tahun 2025;
  2. Guru yang ditetapkan sebagaimana poin 1 (satu) di atas sejumlah 69.313 guru;
  3. Guru PAI yang masuk kriteria sebagaimana poin 2 (dua) di atas dapat dilihat melalui akun SIAGA masing-masing pada fitur “Pendaftaran PPG”.
  4. Kabid PAIS/Pakis/Pendis segera melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menginformasikan kepada guru sebagaimana poin nomor 2 (dua) di atas untuk segera melakukan lapor diri ke LPTK yang tercantum pada fitur Pendaftaran PPG Akun SIAGA masing-masing;
  • Mengawal dan mengkoordinasikan pada satuan unit di wilayah masing-masing dengan Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota untuk mempercepat proses administrasi pembayaran ke LPTK; Menginformasikan kepada Direktorat PAI terkait pelaksanaan MoU/Perjanjian Kerja Sama dan/atau jika mengalami permasalahan terkait peserta maupun pencairan pembiayaan.

Demikian pemberitahuan ini disampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surat dapat didownload di sini

Lapor diri silahkan pilih Link LPTK ini

Senin, 04 Agustus 2025

Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Terbitkan Himbauan Penguatan Literasi Al-Qur’an dan Ekoteologi untuk GPAI

Kabupaten Tasikmalaya – Dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya melalui Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) menerbitkan surat himbauan kepada seluruh Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) se-Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 4 Agustus 2025. Himbauan ini menekankan dua program strategis yaitu penguatan literasi Al-Qur’an dan implementasi ekoteologi di lingkungan sekolah.

Surat bernomor B-5031/Kk.10.06/1/HM.00/VIII/2025 tersebut diterbitkan atas arahan langsung dari Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS), Dr. H. Akhmad Buhaiti, S.Ag., M.Si., sebagai bentuk komitmen kuat Seksi PAIS dalam mendorong GPAI menjadi agen perubahan di lingkungan pendidikan dan bentuk tindak lanjut program nasional “Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an” serta mendukung penguatan nilai-nilai ekoteologi sebagai bagian dari Asta Protas Kementerian Agama.

Dalam himbauannya, Guru PAI diharapkan mengambil peran aktif sebagai motor penggerak perubahan, baik dalam aspek religiusitas maupun kepedulian terhadap lingkungan. Terdapat lima poin utama yang ditekankan dalam surat tersebut, yaitu:

1. Menjadi penggerak dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah;

2. Menginisiasi gerakan penanaman pohon atau bunga di lingkungan sekolah;

3. Membiasakan kegiatan Shalat Dhuha dan tadarus Al-Qur’an setiap pagi, dengan penekanan pada surat Al-Mulk;

4. Memberikan edukasi komprehensif kepada siswa tentang pentingnya memandang alam sebagai mitra kehidupan, bukan semata objek eksploitasi;

5. Aktif menjadi pegiat ekoteologi serta memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan pentingnya menjaga trilogi kerukunan: kerukunan antarumat beragama, kerukunan dengan alam, dan kerukunan dengan Tuhan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Agama untuk menjadikan pendidikan agama sebagai pondasi pembentukan karakter siswa yang religius, toleran, dan cinta lingkungan. Melalui peran aktif Guru PAI, diharapkan lingkungan sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan nilai dan praktik kehidupan yang berkelanjutan.

Dr. Akhmad Buhaiti menjelaskan bahwa ekoteologi bukan sekadar kegiatan penghijauan, tetapi mencakup dimensi kosmologis yang lebih mendalam. Ia menegaskan bahwa pemahaman terhadap konsep ekoteologi harus dimulai dari kesadaran kosmologis yang memandang alam semesta sebagai satu kesatuan ciptaan Tuhan.

“Kosmologi mewujudkan ekoteologi, sehingga etika dan pembiasaan terbangun melalui peran logos dan hakekatnya semua itu dikarenakan peran teologi,” terang beliau.

Dengan diterbitkannya himbauan ini, diharapkan seluruh GPAI dapat berkontribusi aktif, tidak hanya sebagai pendidik di ruang kelas, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan lingkungan di tengah masyarakat. Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya terus mendorong lahirnya ekosistem pendidikan yang tidak hanya religius dan moderat, tetapi juga ekologis dan berkelanjutan.

Tembusan surat tersebut juga ditujukan kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, serta Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat wilayah XII sebagai bentuk koordinasi dan sinergi lintas lembaga dalam mendukung pelaksanaan program prioritas ini.


Surat himbauan dapat didownload di sini 

Jumat, 25 Juli 2025

School Religius Culture, dengan Pembiasaan Shalat Dhuha di Sekolah

Kabupaten Tasikmalaya. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya dalam hal ini Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Dr. H. Akhmad Buhaiti, S.Ag., M.SI, telah lama melaksanakan program school religius culture, yaitu pembiasaan nilai-nilai agama di sekolah, sebagai wujud nyata dari peta jalan PAI. Salah satu implementasinya dengan program pembiasaan shalat Dhuha di sekolah. Dimana sekarang ini sekolah-sekolah sudah melaksanakan pembiasaan shalat Dhuha bagi siswa sekolah.  Praktik ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini dan membentuk karakter siswa yang lebih disiplin dan berakhlak mulia.

Banyak hal positif dari pembiasaan shalat Dhuha ini. Shalat dhuha yang dilakukan secara rutin sebelum memulai pelajaran dapat memberikan dampak positif bagi siswa, seperti datang tepat waktu, meningkatkan fokus, dan menumbuhkan kebiasaan baik. 

Pembiasaan shalat Dhuha ini seperti halnya yang dilakukan rutin di SDN Sukasenang Singaparna. Yang dilaksanakan setiap Jumat pagi, kali ini (25/7) dipimpin langsung Alam Misbahul Salam, S.Pd.I, sebagai Guru PAI, serta didampingi guru lainnya. Pembiasaan Shalat Dhuha ini diikuti semua kelas, kelas atas maupun kelas bawah. Dengan dibimbing semua guru, dimulai dengan persiapan tempat, kemudian anak-anak diatur berbaris dengan shaf yang rapih. Membaca sholawat dan bacaan-bacaan lainnya. Setelah semua siap, takbirotul ihrom bersama, bacaan sholat dibimbing oleh guru. Semua mengikuti, yang belum hapalpun terbimbing. Setelah usai shalat kemudian membaca do'a shalat Dhuha dan do'a do'a. Serta diikuti kegiatan keagamaan terperogram lainnya.


Popular Posts